Teori Mimesis dan Teori Significant Form
Nama : Aria Rachman
Kelas : R3K
NPM : 202246501121
Karya NFT-ACCEPTANCE
karya hit et nunc dapat dijelaskan menggunakan dua konsep teori estetika: mimesis dan significant form.
Teori Mimesis : Jika mengacu pada teori mimesis versi aristoteles NFT ini merepresentasikan sebuah keadaan di mana seseorang yang telah mengalami kesedihan dan berusaha untuk mengambil sikap untuk menghilangkan kesedihan sama seperti dengan seseorang yang berjuang untuk melupakan seseorang yang membekas didirinya dengan cara mencari kesibukkan lainnya
Tori Significant Form : terlihat seniman tersebut membuat karya berupa bentuk realism dari bentuk tubuh seorang wanita dan suasana disekitarnya. Karya ini memiliki emosi estetis berupa rasa ingin bebas, kesepian, juga kesedihan. Dengan teknik penggambaran suasana dan penekanan warna yang digunakan, perasaan ini juga tergambarkan dari seorang wanita yang berdiam sambil berdiri seperti bermeditasi sehingga fikiran jernih dan ditambah dengan tambahan kupu kupu sehingga menambah feel kedamaian
Karya NFT-DEPRESSSION
karya hit et nunc dapat dijelaskan menggunakan dua konsep teori estetika: mimesis dan significant form
Teori Mimesis : Jika mengacu pada teori mimesis versi aristoteles NFT ini menggambarkan perasaan seorang wanita yang sangatlah sakit hati sehingga pikiran jahat menguasai tubuhnya sehingga dia merasa kejahatan itu adalah kebenaran.
Tori Significant Form : Karya ini memiliki elemen elemen visual yang sangat beragam, mulai dari ilustrasi hingga karya abstrak. Meskipun karya ini beragam, ada elemen "significant form" yang terkait dengan kekuatan estetiknya. Beberapa elemen memiliki komposisi warna yang cukup kuat dengan biru sebagai background lalu campuran warna hitam sebagai kombinasi yang sempurna, terlihat juga desain dari rambut yang menyerupai rantai seperti wanita yang terikat dengan kegelapan
Karya NFT-BIZARE FLOWERET
karya hit et nunc dapat dijelaskan menggunakan dua konsep teori estetika: mimesis dan significant form.
Teori Mimesis : Jika mengacu pada teori mimesis versi aristoteles NFT ini menggambarkan wanita yang berbunga bunga dengan mood yang sedang naik sehingga memberikan kedamaian kesejukkan didalam perasaan hatinya
Tori Significant Form : seniman ini merancang sebuah karya dengan unsur elemen elemen visual yang sangat beragam, mulai dari ilustrasi hingga karya abstrak. Terlihat dari beragamnya corak warna yang menggambarkan sebuah perasaan senang ditambah dengan aksen matahari berwajah senyum sehingga menghidupkan sebuah karya
Tentu, berikut adalah kesimpulan pandangan masing-masing tokoh terkait seni: 1. Aristoteles Aristoteles menganggap seni sebagai representasi atau mimesis (peniruan) dari alam. Seni adalah cara untuk meniru dunia fisik, dan tujuannya adalah menyajikan realitas dengan cara yang lebih menyentuh emosi dan pemahaman manusia. Ia berpendapat bahwa seni membantu kita memahami alam semesta melalui pembersamaan dan peniruan, sehingga seni memiliki fungsi katharsis (pemurnian emosi) yang dapat memberikan pengalaman pembebasan dan pemahaman. 2. Plato Plato memiliki pandangan yang lebih skeptis terhadap seni. Ia menganggap seni sebagai salinan dari salinan, yang jauh dari realitas. Plato merasa seni bisa membingungkan pikiran manusia dan mengganggu pencarian kebenaran tertinggi. - Ia lebih menekankan pendidikan dan filsafat sebagai alat pemahaman yang lebih baik daripada seni. 3. Clive Bell Clive Bell adalah seorang estetikawan yang mengembangkan teori "significant form" atau bentuk yang signifikan. Menurutnya, dalam seni terdapat bentuk visual yang memiliki daya tarik emosional yang khas. Bell percaya bahwa pengalaman estetis terjadi ketika kita merasakan kehadiran bentuk yang signifikan dalam sebuah karya seni. Baginya, seni adalah tentang menciptakan bentuk visual yang menggetarkan jiwa penikmatnya. Kesimpulan ini mencerminkan perbedaan pandangan antara ketiga tokoh tersebut dalam memahami peran dan makna seni dalam masyarakat dan kehidupan manusia. Aristoteles menekankan penggunaan seni sebagai alat pemahaman, Plato skeptis terhadap nilai seni, dan Clive Bell mencari keindahan dalam bentuk visual yang signifikan.
Komentar
Posting Komentar